Senin, 31 Maret 2014

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RADIOGRAF

ASSALAMU'ALAIKUM,.......
hiaaaaaaaattttttt admin kembali lagi hehehehe
setelah kemaren kembali ing dengan judul baru, sekarang admin mau posting lagi nig, materinya nggak jauh beda sama yang kemaren dan ini juga hasil karya temen-temen satu angkatanku di kampus
OK langsung ajha
semoga bermanfaat


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RADIOGRAF



BAB 1
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Pemeriksaan Radiologi merupakan salah satu pemeriksaan di bidang medis yang sangat penting untukmenegakkan diagnosa suatu penyakit dan sebagai terapi suatu penyakit. Hasil kualitas citra radiografi yang bagus mempunyai peranan yang sangat penting dalam penegakan diagnosa suatu penyakit yang diderita oleh pasien. Hasil kualitas citra radiografi yang bagus sangat tergantung pada beberapafaktor.
Banyak faktor yang menentukan kualitas citra radiografi yang sesuai, antara lain : faktor peralatan(unit x-ray, kaset, dan processing) dan faktor teknik (SDM dan pasien). Untuk menjamin agar tetap dipenilaiannya, persyaratan standar atas faktor-faktor tersebut, salah satu caranya adalah denganmenerapkan metode kendali kualitas (Quality Control). Dengan demikian akan didapatkan hasil diagnosisyang optimal.
Penggunaan peralatan radiografi yang digunakan berkali-kali selama kurun waktu yang lama danjumlah permintaan foto yang banyak, maka tidak menutup kemungkinan alat tersebut mengalamipergeseran nilai standar yang telah ditentukan. Pergeseran tersebut seharusnya terdeteksi sehingga dapatdiatur kembali seperti semula sesuai dengan nilai standar.
Sebagai tenaga paramedis, seorang radiographer hendaknya dapat menyajikan gambar radiografi (foto rontgen) yang berkualitas, terutama saat pelayanan di rumah sakit - rumah sakit, atau laboratorium klinik swasta yang sudah banyak tersebar di masyarakat.Gambaran radiografi merupakan hal penting dalam menunjang praktek radiografer sehari-hari. Setiap radiografer pasti menginginkan gambar radiografi atau foto rontgen dengan kualitas yang semaksimal mungkin dalam rangka menegakkan diagnosis.
Radiographer harus dapat memberikan gambar radiografi (foto rontgen) yang berkualitas, baik detail mutu maupun karakteristik gambar radiografi (meliputi detail daripada citra radiografi tersebut). Apabila citra radiografi yang dihasilkan terlalu rendah, dapat menyebabkan tingkat diagnostik yang rendah pula, dan apabila kualitas diagnosa yang dihasilkan rendah, pasti akan menimbulkan kesulitan dalam menentukan tahap perawatan berikutnya terkait kasus yang dialami pasien.
Secara umum, salah satu faktor penentu tingginya kualitas gambar radiografi yang dihasilkan adalah keahlian dan pengalaman seorang radiografer dalam melakukan pemeriksaan radiografi serta kualitas dari equipment atau perlengkapan pemeriksaan radiografi. Sebagai SDM paramedik yang berkualitas, seorang radiografer sebaiknya memperhatikan faktor penyebab perubahan bentuk yang terjadi pada citra radiografi.
























BAB 2
PEMBAHASAN
FaktorFaktor yang mempengaruhiGambaranRadiograf:
·         KVP
·         MAS (mili ampere second)
·         JarakPemotretan
·         Ketebalanjaringan
·         Tipe film yang digunakan
·         IS
·         Grid
1.    Faktor eksposi
Faktoreksposisangatbervriasitergantungpadaberbagaihalantaralain :
·         Ukuran / tebalobjekataupasien yang di foto
·         Padaobjek yang selalubergerak, organ yang pergerakanyatidakdapat di control, anakkecildll :untukhaliniperludiperhatikanwaktueksposi yang sesingkatmungkin.
Faktor eksposi terdiri atas:
1.1 Besarankilovoltage (KV)
Sinar x baru akan dihasilkan jika tumbukan electron di anoda tepatnya di target, sangat cepat dan seketika itu di hentikan mendadak. Electron yang di hasilkan katoda tidak akan bisa bergerak dengan sangat cepat jika tidak di beri beda potensial yang sangat tinggi antara anoda dan katoda. Electron yang di hasilkan pada katoda bermuatan negative sedangkan di anode bermuatan positif.




Secara alami, electron yang bermuatan negative akan tertarik ke muatan positive. Namun jika di biarkan bergerak secara alami maka pergerakanya lambat sehingga perlu di beri beda potensial diantara katoda dan anoda. Hal ini akan membuat muatan positif pada anoda bertambah besar sehingga dapat menarik electron dengan kekuatan yang besar, inilah yang membuat electron bergerak dengan cepat menuju anoda.
1.1.1     Pengaruh kV terhadap Intensitas
Besarankvpadaumumnya di kaitkandengandayatembussinar, makintinggikv yang digunkanmakinbesar pula dayatembusnyasinar, demikian pula sebaliknya. Umumnya, jumlahkvmenunjukankualitasradiasi. Bilakv di naikanmakadensitasfotomeninggi, kontrasrendahdansinarhamburmeningkat. Padaradiodiagnostikpenggunaankvantara 50 – 80 kv, setiapkenaikanataupenurunan 10 kv. MASdapatdinaikanatau di turunkansekitar 50 %.
Peningkatan KVP sehingga  elektron mendapatkan energi tinggi menyebabkan  kualitas energy lebih besar sehingga penetrasinyapun juga lebih besar.Daya tembus jaringan dengan penggunaan energi yang lebih tinggi sehingga menimbulkan efek Compton. Sehingga menghasilkan radiasi hambur dan mengurangi kontras.
Kualitas sinar x sangat berhubungan dengan intensitas sinar x. hal ini bisa di simpulkan dari sebuah rumus yang menyatakan hubungan antara intensitas dengan KV yaitu :
I a (kVp)2
Dimana :
I = Intensitas
kVp=kVpeak ataukVpuncak




1.1.2     Anode Heel Effect

Anode Heel Effect adalah perbedaan intensitas sinar x akibat perbedaan sudut pada anoda. 


Gambar 1

Dari gambar di atas dapat di lihat bahwa intensitas sinar x bernilai 100% berada pada garis central ray atau pusat sinar. Akan tetapi intensitas sinar x mengalami kenaikan justru ketika arah sinar x menuju arah katoda. intensitas sinar x mengalami kenaikan justru ketika arah sinar x menuju arah katoda dapat di jelaskan dengan melihat anoda.
 Anoda sebagai tempat menumbuknya electron arahnya tidak luruh akan tetapi memiliki sudut. Sudut yang di bentuk akan mengarah ke katoda makaintensitas sinar x akan meningkat lebih dari yang berada pada central ray atau pusat sinar. Anode heel effect dapat di terapkan pada pemeriksaan pada objek yang panjang akan tetapi mempunyai ketebalan yang berbeda, seperti pada pemerikaan os. Femur.
Pada os. Femur bagian proximal lebih tebal daripada bagian distal. Untuk menghasilkan densitas yang sama antara bagian proximal dengan bagian distal, maka harus diatur bagian proximal di letakan di bawah katoda dan bagian distal di letakkan di bawah anode sehingga radiograf yang di hasilkan akan memiliki densitas yang relative sama antar bagian proximal dan bagian distal os femur.
1.1.3     Pengaruh kV terhadap gambaran
Apabila penggunaan kV yan tidak tepat maka akan terjada kesalahan pada gambar radiograf yaitu over ekspouse (gambaran dengan densitas terlalu tinggi akibat factor eksposi terlalu tinggi) dan under ekspouse (gambaran dengan densitas terlalu rendah akibat penggunaan factor eksposi terlalu rendah).
Penggunaan kV yang terlalu tinggi akan menyebabkan radiasi hambur (scatter radiation). Hal ini di karenakan sinar yang di hasilkan dari kV yang tinggi akan memiliki intensitas yang tinggi pula. Saat berinteraksi dengan objek, sinar x yang memiliki intensitas yang tinggi akan di teruskan dan ada pula yang dipantulkan. Sinar x yang di pantulkan ini dapat menyebabkan penghitaman pada film sehingga gambaran yang dihasilkan akan memiliki densitas yang tinggi. Untuk mencegah hal ini maka di perlukan grid.



1.2 MAS
MASadalah salah satu carauntuk mengukurmuatan elektrostatik. Ini menentukanjumlah/kuantitas elektron. MASadalahperkalianantarabesarannilai ampere denganwaktueksposi. MASmenunjukankuantitasradiasi. Contoh :
MAS = MA X S
             100 X 1/10 detik
             400 X 1/40 detik
             50 X 1/5 detik
Dengancontoh di atas MAS dapat di perolehdenganberbagaicara, sehinggauntuk organ yang bergerak yang memerlukanwaktuyangsingkatdapatmenggunakan MA tertentu.
Peningkatan mA akanmenambahintensitassinar-x, danpenurunan mA akanmengurangiintensitas. Olehsebabitu, derajatterangdapatdiaturdenganmengubah mA.Waktu pemaparan biasanya di buat sesingkat mungkin untuk mengurangi kekaburan pada radiograf akibat pergerakan pasien.
1.3 Jarakpemotretan
Jarakmempengaruhiintensitassinar x-ray di film tetapitidak berpengaruh padakualitasradiasi. Dalam proses pemotretansinar x, terdapatpengaturanjarakpemotretan yang meliputi :
a.    Jarakantarafokus-film (Focus Film Distance disingkat FFD), disebutjuga SID (Source to Image Reseptor Distance)

Jarak sumber-ke-image (SID) mempengaruhi densitas radiograf, ukuran dan bentuk bagian yang diperiksa, dan ketajamanserta detil gambar yang diberikan. Karena intensitas langsung mempengaruhi densitas radiograf, setiap perubahan jarak akan menyebabkan perubahan dalam densitas ketika faktor-faktor lain konstan.

Gambar 2


b.    Jarakantara film-objek (Film Object Distance disingkat FOD)
Istilah ini diberikan untuk jarak dari focus yang berada pada window di tube sampai objek yang di inginkan.
c.    Jarakobjekke film (Object film Distance di singkat OFD)
Istilah ini diberikan untuk jarak dari objek yang di inginkan sampai ke permukaan film.
Beberapahal yang harusdiperhatikanyaitu :
·         Apabilasalahsatujarakpemotretanini di ubah, makagambaranakanberubahbegitujugakondisinya( KVdan MAS ) harusberubah.
·         Bila FFD di perbesar, OFD tetap ,makagambarakanmendekatibesaraslinya. Bila OFD di perjauh, FOD tetapgambarmengalamipembesaran( magnifikasi ). Apabila FOD = OFD terdapatpembesarangambarsebanyak 2X. Dalamhalinibilaobjektidaksejajardengan film, makagambarakanmengalamidistorsi. Bilaobjeksejajardengan film, arahsinarmenyudut, gambarakanmengalamidistorsi. Penggunaan focus kecilterjadigambar yang tajam, sedangkanpenggunaan focus besar, jarak di perkecil, terjadigambar yang kurangtajam.

Gambar 3
2.    KetebalanObjek
Jikaketebalanjaringanmeningkatmaka KVP harusditingkatkan yang lebihbesar.Obyek yang teballebihbanyakmengalamidistorsidibandingkanobyek yang tipis.Setelah sinar-x yang keluar dari tabung mengenai dan menembus obyek yang akan difoto. Bagian yang mudah ditembusi sinar x (seperti otot, lemak, dan jaringan lunak) meneruskan banyak sinar x sehingga film menjadi hitam. Sedangkan bagian yang sulit ditembus sinar x (seperti tulang) dapat menahan seluruh atau sebagian besar sinar x akibatnya tidak ada atau sedikit sinar x yang keluar sehingga pada film berwarna putih. Bagian yang sulit ditembus sinar x mengalami ateonasi yaitu berkurangnya energi yang menembus sinar x, yang tergantung pada nomor atom, jenis obyek, dan ketebalan. Adapun bagian tubuh yang mudah ditembus sinar x disebut Radio-lucen yang menyebabkan warna hitam pada film. Sedangkan bagian yang sulit ditembus sinar x disebut Radio-opaque sehingga film berwarna putih.
Hubungan antara penyerapan sinar-x dengan ketebalan adalah sederhana yaitu unsur yang mempunyai lempengan yang tebal dapat menyerap radiasi lebih banyak dibanding lempengan yang tipis pada satu unsur yang sama. Kerapatan/kepadatan suatu unsur yang sama akan juga mempunyai kesamaan efek, contoh 2,5 cm air akan menyerap sinar-x lebih banyak dibanding 2,5 cm es karena berat timbangan es akan berkurang 2,5 cm per kubik disbanding air.Mengingat pemeriksaan kesehatan yang menggunakan sinar-x, satu hal yang harus dipahami bahwa tubuh manusia mempunyai susunan yang kompleks yang tidak hanya mempunyai perbedaan pada tingkat kepadatan saja tetapi juga mempunyai perbedaan unsur pembentuk.
Hal ini menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat penyerapan sinar-x. Yaitu, tulang lebih banyak menyerap sinar-x dibanding otot/daging; dan otot/daging lebih banyak menyerap dibanding udara (paru-paru). Lebih jauh lagi pada struktur organ yang sakit akan terjadi perbedaan penyerapan sinar-x dibanding dengan penyerapan oleh daging dan tulang yang normal. Umur pasien juga mempengaruhi penyerapan, contoh pada umur yang lebih tua tulang-tulang sudah kekurangan kalsium dan akan mengurangi penyerapan sinar-x dibanding tulang-tulang di usia yang lebih muda.
3. Tipe kaset yang digunakan
Kaset yang berbedadenganatautanpaintensfying screen dipilihtergantungpadakeperluan. Jika permukaan intensifying screen tidak bersih maka akan menimbulkan artefak pada radiograf.
a.    Lapisanlapisan film rontgen
1.    Supercoat : untukmelindungiemulsi film
2.    Emulsifilm :emulsisilver – bromide yang terdiriatasAgBr, AgCl, AgJ. Tebalemulsiadalah 0,001 inchi ( 0,0025 cm)
3.     Substratum berfungsisebagaiperekatantaraemulsike alas film
4.    Alas film atau film base terdiriatas polyester base
b.    Karakterristiklainnya: emulsi timbal balik.
Keuntungannya:
1.    Meningkatkansensitifitas
2.    Meningkatkankontras
3.    Mengurangi film cure agar film tidakbergelombang
Kerugiannya:
1.    Larutankimiacepatmelemah
2.    film lebihmahal
3.    kemungkinanterjadi parallax effect
ada film rontgen yang emulsinyahanyasebelahsajamisalnya: fluorografik film; cine film; duplicatingdansubstraction film
c.    jenis-jenis film rontgen
1.    screen film : film yang dalampenggunaannyamenggunakan intensifying screen
2.    non screen film: film yang dalampenggunaannyatidakmenggunakan intensifying screen, seperti:
-          film gigi (dental film)
-          mammographic film
-          film roentgen untukpembuatanfoto-fotoekstremitas

3.    sensitifitasnya
-          blue sensitive
-          green sensitive
d.    jenis film rontgenmenurutkecepatan
Kecepatan
Kristal perak halogen
 Detail
Radiasi
Tinggi
KasardanBesar
Rendah
Sedikit
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Rendah
Halus
Tinggi
Banyak

4.    Intensifyng Screen
Intensifying screen adalahalat yang terbuatdarikardus (card board) khusus yang mengandunglapisan tipis emulsifosfordenganbahanpengikat yang sesuai . yangbanyak di pergunakanadalahkalsiumtungstat.
Jenisinstensifying screen adabermacam-macam, antara lain:
1.    fast screen
2.     medium screen (par speed)
3.    Slow screen
Sekarangadajenis rare earth screen yang mampumenghasilkangambaran yang baikdengandosisradiasi yang sangatsedikit.carakerjanya, yaitu: bila Kristal kalsiumtungstatterkenasinar X, makaterbentuklahsinar-sinar ultraviolet dansinardapatterlihatmata. Kejadian (efek) inidinamakanpendarfluor (fluoresensi), padaumumnyamemndarkanwarnabiru, violetdanadajuga yang green emiting(hijau)

Intensifying screen menambahefeksinar x pada film sehinggamemperpendekmasapenyinaran.
Keburukan is adalahpartikel-partikeldebu, bercak-bercak, gresan-goresan, ataugangguanlainnya, dapatmenimbulkanartefakpada film.
(1)  Layarkecepatantinggi yang mendukungintensifikasi yang tinggi,
Screen jenis ini mempunyai respon yang tinggi dalam merubah sinar x menjadi cahaya tampak. Biasanya mempunyai butiran fosfor yang volume butiranya besar. Gambaran yang di hasilkan mempunyai kontras yang tinggi dan detil yang rendah.
(2)  Layarkecepatanrendahmenghasilkangambar yang lebihtajam,
Screen jenis ini mempunyai respon yang rendah dalam merubah sinar x menjadi cahaya tampak. Biasanya mempunyai butiran fosfor yang volume butiranya kecil. Gambaran yang di hasilkan mempunyai kontras yang rendah dan detil yang tinggi.
(3.) Layar par speed mendukungkecepatansedangdanketajaman yang sedang.
Screen jenis ini mempunyai respon yang sedang saja dalam merubah sinar x menjadi cahaya tampak. Biasanya mempunyai butiran fosfor yang volume butiranya sedang. Gambaran yang di hasilkan mempunyai kontras yang standar dan detil yang juga standar.
IS menambahefeksinar X pada film sehinggamemperpendekmasapenyinaran. Perbandingan antara banyaknya eksposi yang di perlukan bila tidak menggunakan IS dengan banyaknya eksposi yang di perlukan bila menggunakan IS di sebut factor intensifikasi. Factor intensifikasi dapat di hitung dengan rumus sebagai berikut :
Factor intensifikasi (FI ) =

Jika factor intensifikasi nilainya lebih dari 1 artinya tegangan yang di gunakan tanpa menggunakan intensifying screen di banding tegangan yang menggunakan intensifying screen untuk menghasilkan sinar x yang sama, nilainya selalu lebih besar tegangan yang di gunakan tanpa menggunakan sinar x.
Hal hal yang mempengaruhi factor intensifikasi adalah jenis fosfor yang digunakan, volume fosfor yang digunakan, tebal tipisnya lapisan screen dan kualitas radiasi.


Gambar 4
5.      Penggunaan Grid
Grid merupakanalatuntukmengurangiataumengeliminasiradiasihambur agar jangansampaike film.Grid terdiridarilajur-lajurlapisan tipis timbal yang di susunselang-selingdiantarabahan yang tembusradiasimisalnya plastic dankayu. Grid digunakanterutamapadapemotretan yang menggunakan MAS yang tinggi.
Fungsi grid :
1.)  Meningkatkankontras
2.)  Mengurangi densitas
3.)   Harus menggunakan MAS yang lebih besar
Jenis-jenis grid:
1.    Grid diam (stationary grid ataulisholm)
2.    Grid bergerak(moving grid ataubucky)
Dari susuannnya di bagidalam:
-          Grid linear ini disebut juga grid paralel karena lempengan –lempengan timbal yang satu dengan yangn lain tersusun paralel.
-          Focused : Grid fokus adalah grid yang garis timbalnya berangsur-angsur miring dari pusat ke tepi sehingga titik perpotongannya bertemu di titik fokus. Grid jenis ini menutupi kekurangan grid jenis linear .   
-          Psedudo focused : Grid jenis ini seperti konstruksi linear akan tetapi ketinggian lempengan timbalnya dari tepi ke tengah.semakin tinggi,
sehingga sinar oblik masih dapat melewati grid untuk sampai ke film
-          Cross-grid : Grid silang merupakan dua garis paralel yang seolah-olah ditimpuk menyilang dengan garis lempengan dengan timbal saling tegak lurus,sehingga sangat efektif menyerap radiasi hambur
Cara kerja Grid :
Sebagaisinar X (a=radiasi primer) akantersebarkesegalaarahpadawaktu mengatenuasi isuatubenda. Sinartersebarini di namakan sinarhambur (radiasisekunderatauscatterad radiation).Walaupunsinarhamburmempunyaipanjanggelombang yang lebihtetapiefekfotografiknya tetapadasehinggadapatmenimbulkangangguanpada film rontgen.
Sinarhamburiniharusditiadakandengan grid (kisi-kisi). Cara penggunaannya, yaitu:
1.    Tidakbolehterbalik, kecualijenis parallel.
2.    Jarak focus-film(FFD= focus film distance) harustepat

3.    Tidakboleh di luarpusat (off center)
4.    Factor eksposidinaikkan


Gambar 5


6.    Processing Film
6.1.        Developing
Developing merupakan tahap pertama dalam proses pengolahan film. Developing bertujuan untuk mereduksi ion perak menjadi perak metalik dari bayangan laten yang terdapat dalam emulsi film setelah terkena ekspouse.
Kesalahan pada proses developer akan mengakibatkan oxygen fog. Oxygen fog terjadi apabila saat film keluar dari developer, permukaan film masih basah dengan cairan developer akibatnya developer yang berada pada permukaan fim akan berinteraksi dengan udara bebas terutama oxygen. Oxygen akan mengoksidasi sehingga film mengalami pertambahan densitas dan mengalami fog.

Jika film terlalu lama di developer, suhu cairan developer yang terlalu tinggi, komposisi developer yang salah dan terkontaminasinya cairan pembangkit dengan bahan lain maka akan mengakibatkan chemichal fog yaitu fog yang di hasilkan karena factor  kimia yang berada pada developer saat pengolahan film.
6.2 Rinsing
Rinsing merupakan tahap ke dua dari pengolahan film. Umumnya rinsing dilakukan dengan cara memasukkan film yang sudah di bangkitkan dari cairan developer ke dalam cairan yang berisi air murni dengan pH 7. Hal ini bertujuan untuk menetralkan film yang berasal dari developer (bersifat basa) ke cairan fixer (bersifat asam).
Jika proses rinsing tidak dilakukan dengan waktu yang cukup maka akan meyebabkan dechroic fog yang di akibatkan interaksi dari developer dan fixer. Interaksi langsung antara developer dan fixer akan menyebabkan fog.
6.3 Fixing
Fixing merupakan tahap ke tiga dari processing film. Fixing bertujuan untuk :
a.    Mengentikan proses pembangkitan sehingga tidak ada lagi perubahan bayangan pada film.
b.    Untuk melarutkan perak bromide yang tidak terkena eksposi, sehingga bagian dari film yang tidak terkena eksposi akan bening (tidak berwarna ). Ini memudahkan pembacaan pada radiograf.
c.    Menyamak emulsi agar tidak rusak
Kesalahan pada proses fixing akan mengakibatkan :
a.    Streaking yaitu jalur atau coretan pada film yang disebabkan adanya residu fixer yang mongering sehingga akan tampak seperti jalur berminyak jika film di miringkan.
b.    Yellow patch adalah bercak bercak kuning yang terdapat pada filn yang di keringkan dan di simpan beberapa saat. Yellow patch di sebabkan karena memakai fixer yang sudah lemah.
c.    Jika suhu larutan fixer terlalu tinggi maka akan menyebabkan frilling yaitu a akan tampak seperti jalur berminyak jika film di miringkan.
d.    Yellow patch adalah bercak bercak kuning yang terdapat pada filn yang di keringkan dan di simpan beberapa saat. Yellow patch di sebabkan karena memakai fixer yang sudah lemah.
e.    Jika suhu larutan fixer terlalu tinggi maka akan menyebabkan frilling yaitu lepasnya emulsi dari base film.
6.4 Washing
Tujuan dari washing adalah menghilangkan bahan bahan yang di peroleh selama penetapan yang apabila di biarkan melekat pada film akan merusak gambaran.temperatur air harus di jaga jangan melebihi 250 C sebab di atas suhu tersebut, gelatin pada film akan membengkak.
6.5 Drying
Drying merupakan tahap terakhir dalam processing film. Tujuanya adalah untuk mengeringkan permukaan film agar mudah di simpan dan mencegah menempelnya bahan bahan lain seperti tissue, kertas dan debu apabila permukaan filnya basah.
Temperature yang digunakan 400 – 500 C dengan kelembaban yang rendah. Jika film terlalu lama di pengeringan maka akan merusak film itu sendiri.
      Jika suhu drying terlalu tinggi maka pada sisi emulsi film akan bergelombang.


















BAB III
KESIMPULAN

Dalam mengetahui factor gambaranradiografi,makakitaharusmengetahuiIntensitaskeseluruhandarisatugambaran yang dipengaruhiolehtigafaktor, mA, jarakdan kV. Bila mA ataujarakdigunakansebagaifaktor pengontrolintensitasmakaperubahankontras subyek(bahan) tidakterjadi.Tetapi bila kV digunakansebagai factor pengontrol  intensitasmakaterjadinyaperubahankontrassubyekselalumunculdalam hubungannya denganperubahanintensitas.
Hubungandiantara intensitassinar-x padadaerah yang berbedagambarannyadidefinisikansebagaikontras subjek.Kontras subjek tergantungpadasifatsubjek, kualitasradiasi yang digunakan, intensitasdanpenyebaranradiasihambur, tetapitidaktergantungterhadapwaktu, mA, jarakdanjenis film yang digunakan.
Jadidalamhasilpenelaahan yang telah kami lakukan.Bahwa factor-factor yang mempengaruhiradiografadalahsegalaaspek yang berkaitandenganya, meskidemikiantetapsajaadapenggolnganterhadap factor-faktorutama yang mempengaruhiradiograf.Diantaranyaadalah :
           KVP
           MAS (mili ampere second)
           JarakPemotretan
           Ketebalanjaringan
           Tipe kaset yang digunakan
           IS
           Grid

1 komentar: